Kamis, 08 September 2016

Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM



Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM

Antenna pada dasarnya mempunyai prinsip kerja yang sama baik dalam menerima pancaran maupun mengirimkan sinyal pancaran ke penerima. Banyak jenis dan bentuk antenna yang digunakan oleh para broadcaster di daerahnya masing2. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan optimalisasi pancaran agar menjadi lebih baik dan lebih jauh tentunya.
Berbicara keunggulan dan kelemahan antenna ini memang tidak ada habisnya. Disini saya akan me-review dua jenis antenna yang berbeda bentuk fisik serta prinsipnya, namun sama2 memiliki pola pancaran vertical, yaitu antenna model j-pole dan vertical 5/8 lambda dalam pemakaian frekuensi FM. Karena disini saya sudah pernah mempraktekan langsung untuk kedua jenis antenna tsb.

Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM
Antena Vertical 5/8 Lambda
Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM
Antena J-Pole



















Untuk kedua jenis antenna tsb mempunyai gain yang berbeda, untuk j-pole mempunyai gain sebesar 4.6 – 6 dBi, sedang vertical 5/8 lambda gainnya 3 dBi. Kedua antenna tsb juga berprinsip DC grounded, dimana arus positif (+) di shortkan langsung dengan negative (-), hanya saja untuk antenna vertical 5/8 lambda di shortkan melalui loading koil, sedangkan j-pole langsung terhubung melalui batang aluminiumnya.
Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM
Loading Vertical 5/8 Lambda

Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM
Connector Antena J-Pole
Perbandingan masing2 antena tsb adalah
A.      Antena vertical 5/8 lambda:
1.       Bentuk fisik keren, meyerupai hustler G7.
2.       Memiliki 3-4 kumis sebagai elemen grounding, mestinya daya pancar lebih merata.
3.       Memiliki loading koil yang digunakan sebagai matching impedance.
4.       Memiliki gain sebesar 3 dBi.
5.       Menggunakan braket khusus antenna, sehingga elemen buat penyangga kumis bisa kuat dan ada dudukan konektor RJ-nya.
6.       Mempunyai sudut pancar 15-20 Derajat, sehingga mesti ditempatkan ditempat yang tinggi agar pancarannya jauh.
7.       Cocok ditempatkan pada daerah yang lapang.

B.      Antena J-Pole:
1.       Bentuk fisik slim, karena semua elemennya ke atas, menurut beberapa orang, antenna ini kurang gagah.
2.       Tidak memiliki elemen kumis.
3.       Tidak ada loading koil, titik matchingnya ada di feed point elemennya, dengan cara digeser.
4.       Memiliki gain sebesar 4.6 – 6 dBi.
5.       Tidak ada braket khusus, karena antenna ini berupa elemen yang di tekuk2 menjadi huruf J, dan tidak ada dudukan konektor RJ-nya, sehingga mesti dimodif lagi.
6.       Mempunyai sudut pancar 30-45 derajat, sehingga tidak perlu tempat yang terlalu tinggi untuk mendapatkan pancaran yang jauh.
7.       Cocok ditempatkan pada daerah yang berbukit2 dan banyak pepohonan.

Perbandingan di atas masih dalam tahapan teori dan beberapa review dari pencarian di google saja. Jadi bisa ditarik kesimpulan, bahwa yang nantinya cocok di daerah saya adalah antenna model J-Pole. Karena di tempat saya kondisinya banyak pepohonan lebat yang menyelimuti.

Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM
Antena 5/8 Lambda
Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM
Antena J-Pole



















Setelah kedua antenna tsb saya praktekan di lapangan dan di tes menggunakan pemancar stereo FM 5 watt pada frekuensi 88.9 MHz dan radio penerima menggunakan radio HP milik Andromax E2, didapat kesimpulan:
-          - SWR kedua antenna tsb sama2 1:1.1.
-           -  Ketinggian antenna sama yaitu sekitar 8 meter dari tanah.
-            - Kondisi banyak pepohonan.
-      1. Jarak 5 Km dari pemancar ke radio penerima:
a.   Antenna vertical 5/8 lambda, kadang sinyal hilang dan kadang suara lagu ada walaupun suara noise lebih besar, pada tempat2 tertentu kadang jelas tapi sinyal tipis.
b.    Antenna j-pole, kadang sinyal hilang juga, tapi kebanyakan suara lagu terdengar walaupun ada noise, pada tempat2 tertentu suara lagu jelas dan sinyal tebal.
-       2.  Jarak 500 meter dari pemancar ke radio penerima:
a.   Antenna vertical 5/8 lambda, suara lagu jelas banget, kadang sinyal hilang kalau posisi kita bergeser ke tempat lain dan nongol lagi ketika kita geser sedikit saja. Jadi kesimpulannya, sinyal berasa bolong2.
b.      Antenna j-pole, suara lagu jelas banget, ketika kita bergeser ke tempat lain pun sinyal masih ada, hanya kadang kemresek sedikit tapi tidak separah yang vertical 5/8 lambda. Jadi kesimpulannya, sinyal berasa padat.

Dari kesimpulan2 di atas, bahwa untuk geografis di daerah saya lebih cocok menggunakan antenna j-pole. Walaupun desain antenna ini tidak se-ciamik antenna2 lainnya, tapi antenna j-pole ini memiliki potensi yang lebih. Hal ini dimungkinkan karena antenna j-pole ini memiliki gain yang besar di antara antena2 lainnya.
Bagaimana untuk daerah anda?? Lebih cocok yang mana??
Demikian ulasan dari saya, perbandingan di atas tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan / membagus-baguskan salah satu antenna. Hanya saja hal tsb di pengaruhi oleh letak geografis dimana anda tinggal. Dan tidak ada salahnya kita untuk mencoba semuanya, mencari kecocokan antenna yang nantinya akan lebih maksimal.

Terima kasih…

13 komentar:

  1. Antara antena dan tiang pipa apa bisa tersambung langsung.. Apa harus diberi osilator

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejauh yg saya tau, untuk antena yg vertical 5/8 lamda boleh tersambung langsung dgn tiang pipa, karena prinsip kerjanya dc grounded. Sedang yg j- pole mesti diberi isolator.

      Hapus
  2. Gan ada nomor WA bisa di email ya...ke petruk.komputer@gmail.com

    BalasHapus
  3. Siang gan...sy pecinta j.pole.dmn sy bs pesan antena tsb yang sdh ditambah colonier 3 tingkatan

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Pake calculator j pole mas, ada di google, tinggal masukin frekuensinya.

      Hapus
  5. Memang jos antena J match..sy sdh memakainya utk FM

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, ga usah terlalu tinggi masangnya, karena sudut pancaran antena ini agak tinggi.

      Hapus
  6. Alamat emailnya bosss

    BalasHapus
  7. kalau merujuk teori sih, semestinya 5/8 lebih bagus dari pada Jpole yg 1/2 lamda, tapi dalam praktek seringkali 5/8 atau 2 x 5/8 dan sejenisnya yang mengandalkan loading coil dan pembalik fasa mepunyai performance yg kurang ada kemungkinan pola radiasi 5/8 terganngu karena loading coil/ pembalik fasa yg belum optimum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 5/8 juga bagus, lebih bagus lg yg 2x5/8 (tp bukan telex) saya lebih prefer ke model G6.

      Hapus
  8. Kalau ingin jasilnya bagus dan lumayan enak dipandang, ya pake sigma4. Itu saudara kandung Jpole dan silintjim.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, secara tampilan sigma 4 bagus dan simpel karena radial ditekuk keatas, tp saya pernah bikin dan saya coba naikkan, pancaran bagus, cuma msh ada kekurangan kalau kena hujan pancarannya ambyar dan nyeplet ke perangkat audio (jadi dengung).

      Hapus