Perbandingan Antena J-Pole Dengan Vertical 5/8 Lambda Pada Pemancar FM
Antenna pada dasarnya mempunyai
prinsip kerja yang sama baik dalam menerima pancaran maupun mengirimkan sinyal
pancaran ke penerima. Banyak jenis dan bentuk antenna yang digunakan oleh para
broadcaster di daerahnya masing2. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
optimalisasi pancaran agar menjadi lebih baik dan lebih jauh tentunya.
Berbicara keunggulan dan
kelemahan antenna ini memang tidak ada habisnya. Disini saya akan me-review dua
jenis antenna yang berbeda bentuk fisik serta prinsipnya, namun sama2 memiliki
pola pancaran vertical, yaitu antenna model j-pole dan vertical 5/8 lambda
dalam pemakaian frekuensi FM. Karena disini saya sudah pernah mempraktekan
langsung untuk kedua jenis antenna tsb.
Antena Vertical 5/8 Lambda |
Antena J-Pole |
Untuk kedua jenis antenna tsb
mempunyai gain yang berbeda, untuk j-pole mempunyai gain sebesar 4.6 – 6 dBi,
sedang vertical 5/8 lambda gainnya 3 dBi. Kedua antenna tsb juga berprinsip DC
grounded, dimana arus positif (+) di shortkan langsung dengan negative (-),
hanya saja untuk antenna vertical 5/8 lambda di shortkan melalui loading koil,
sedangkan j-pole langsung terhubung melalui batang aluminiumnya.
Loading Vertical 5/8 Lambda |
Connector Antena J-Pole |
Perbandingan masing2 antena tsb
adalah
A. Antena
vertical 5/8 lambda:
1.
Bentuk fisik keren, meyerupai hustler G7.
2.
Memiliki 3-4 kumis sebagai elemen grounding,
mestinya daya pancar lebih merata.
3.
Memiliki loading koil yang digunakan sebagai
matching impedance.
4.
Memiliki gain sebesar 3 dBi.
5.
Menggunakan braket khusus antenna, sehingga
elemen buat penyangga kumis bisa kuat dan ada dudukan konektor RJ-nya.
6.
Mempunyai sudut pancar 15-20 Derajat, sehingga
mesti ditempatkan ditempat yang tinggi agar pancarannya jauh.
7.
Cocok ditempatkan pada daerah yang lapang.
B. Antena
J-Pole:
1.
Bentuk fisik slim, karena semua elemennya ke
atas, menurut beberapa orang, antenna ini kurang gagah.
2.
Tidak memiliki elemen kumis.
3.
Tidak ada loading koil, titik matchingnya ada di
feed point elemennya, dengan cara digeser.
4.
Memiliki gain sebesar 4.6 – 6 dBi.
5.
Tidak ada braket khusus, karena antenna ini
berupa elemen yang di tekuk2 menjadi huruf J, dan tidak ada dudukan konektor
RJ-nya, sehingga mesti dimodif lagi.
6.
Mempunyai sudut pancar 30-45 derajat, sehingga
tidak perlu tempat yang terlalu tinggi untuk mendapatkan pancaran yang jauh.
7.
Cocok ditempatkan pada daerah yang berbukit2 dan
banyak pepohonan.
Perbandingan di atas masih dalam
tahapan teori dan beberapa review dari pencarian di google saja. Jadi bisa
ditarik kesimpulan, bahwa yang nantinya cocok di daerah saya adalah antenna
model J-Pole. Karena di tempat saya kondisinya banyak pepohonan lebat yang
menyelimuti.
Antena 5/8 Lambda |
Antena J-Pole |
Setelah kedua antenna tsb saya
praktekan di lapangan dan di tes menggunakan pemancar stereo FM 5 watt pada
frekuensi 88.9 MHz dan radio penerima menggunakan radio HP milik Andromax E2,
didapat kesimpulan:
-
- SWR kedua antenna tsb sama2 1:1.1.
- -
Ketinggian antenna sama yaitu sekitar 8 meter
dari tanah.
- - Kondisi banyak pepohonan.
- 1. Jarak 5 Km dari pemancar ke radio penerima:
a. Antenna vertical 5/8 lambda, kadang sinyal
hilang dan kadang suara lagu ada walaupun suara noise lebih besar, pada tempat2
tertentu kadang jelas tapi sinyal tipis.
b. Antenna j-pole, kadang sinyal hilang juga, tapi
kebanyakan suara lagu terdengar walaupun ada noise, pada tempat2 tertentu suara
lagu jelas dan sinyal tebal.
- 2.
Jarak 500 meter dari pemancar ke radio penerima:
a. Antenna vertical 5/8 lambda, suara lagu jelas
banget, kadang sinyal hilang kalau posisi kita bergeser ke tempat lain dan
nongol lagi ketika kita geser sedikit saja. Jadi kesimpulannya, sinyal berasa
bolong2.
b.
Antenna j-pole, suara lagu jelas banget, ketika
kita bergeser ke tempat lain pun sinyal masih ada, hanya kadang kemresek
sedikit tapi tidak separah yang vertical 5/8 lambda. Jadi kesimpulannya, sinyal
berasa padat.
Dari kesimpulan2 di atas, bahwa
untuk geografis di daerah saya lebih cocok menggunakan antenna j-pole. Walaupun
desain antenna ini tidak se-ciamik antenna2 lainnya, tapi antenna j-pole ini
memiliki potensi yang lebih. Hal ini dimungkinkan karena antenna j-pole ini
memiliki gain yang besar di antara antena2 lainnya.
Bagaimana untuk daerah anda??
Lebih cocok yang mana??
Demikian ulasan dari saya,
perbandingan di atas tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan / membagus-baguskan
salah satu antenna. Hanya saja hal tsb di pengaruhi oleh letak geografis dimana
anda tinggal. Dan tidak ada salahnya kita untuk mencoba semuanya, mencari
kecocokan antenna yang nantinya akan lebih maksimal.
Terima kasih…